Mamuju, 25/10/2020. Setelah dilantik sebagai Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Dr.Ir. Fadli Syamsudin, M.Sc yang juga merupakan peneliti ahli utama (professor riset) pada salah satu Lembaga Non Kementrian di bawah koordinasi Kemenristek RI, BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) Jakarta, langsung tancap gas dengan melancarkan beberapa program yang dimulai dengan identifikasi kemampuan personal staf organik lingkup DKP. ” Ini saya lakukan dalam rangka reformasi birokrasi di lingkungan personil organik ASN DKP Pemprov SulBar dan untuk meningkatkan profesionalisme dalam bekerja” Tutur Fadli saat dikonfirmasi via whats app.

Self Assessment dengan metoda MACOA (Measure Apparent Competence Officer Analysis), adalah sebuah metoda yang menggabungkan “Employee Personality Test” dan uji kompetensi yang telah termaktub dalam Permenpan No. 38 Tahun 2017, tentang Uji Standarisasi Kompetensi Aparatur Sipil Negara. Pengisian form dilakukan akhir pekan ini dengan mengisi questioner MACOA dari tempat masing-masing.

Hal senada diutarakan Kabid. Perikanan Budidaya, Ir. H. Muh. Alif, M.Han. menurutnya, kegiatan semacam ini memang sangat diperlukan guna penyesuain dan peningkatan kompetensi masing-masing personil yang ada di DKP. ” Saya kira hal semacam ini, cukup bagus karena kita bisa tahu apa yang telah dan akan diperbuat oleh setiap ASN di DKP, jangan sampai ada ASN yang ditempatkan bukan pada tempatnya. Tutur H. Muh. Alif. ” Kehadiran dan keaktifan setiap personil juga perlu mendapat perhatian, karena sepintar apapun yang bersangkutan kalau malas, yaa sama saja kan” sambungnya saat ditanya via telepon, Ahad (25/10/2020).

Program MACOA yang menjadi terobosan baru di DKP ini, juga mendapat tanggapan beragam dari beberapa peserta. Adalah Maula Rahmat, S.Pi yang saat ini menjabat sebagai Kepala UPTD PP Palipi Kab. Majene, melalui pesan singkatnya, beliau menuturkan sambutan positifnya akan program MACOA ini. ” Pada dasarnya, MACOA ini sangat bermanfaat bagi ASN lingkup DKP. Selain dapat mengukur kemampuan kinerja tiap ASN, kemampuan beradaptasi sesuai tupoksi dalam bekerja sangatlah diperlukan agar ASN bisa berkarya menciptakan inovasi – inovasi yang bermanfaat khususnya bagi masyarakat yang bergelut dalam bidang perikanan, atau sering kita juluki Pejuang Nutrisi Bangsa” papar Maula, Ahad (25/10/2020). Di lain sambungan telepon, salah seorang peserta berkomentar, “Tidak mudah memang untuk memilih SDM yang tepat pada tempat yang tepat, tapi bukan berarti tidak bisa kan..?? ” ujar salah satu peserta assesment. ” Mengingat peran SDM yang begitu besar, maka sudah sepatutnya pihak pengambil kebijakan lebih proaktif menjadikan SDM sebagai human capital yang harus diberi perhatian serta pengembangan secara terus menerus sesuai dengan perubahan dinamis lingkungan kerja” sambungnya.

Tujuan akhir dari pelaksanaan MACOA ini adalah untuk mengetahui apakah personil organik sudah bekerja sesuai tupoksi, latar belakang keahlian yang berujung pada produktivitas yang diharapkan, dan “the right man on the right place”. MACOA dirancang hanya sebagai instrumen yang bersifat internal DKP dalam melakukan evaluasi dan pembenahan lingkup ASN di lingkungan DKP Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat.

By Dinas Kelautan dan Perikanan

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Barat

Follow by Email
YouTube
Instagram