Senin, 6 Mei 2024, dilaksanakan Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024 melalui zoom meeting. Rapat ini menyoroti isu kewaspadaan bahaya bencana alam yang dapat menghambat distribusi bahan pokok, terutama hasil pertanian seperti beras, bawang merah, bawang putih, dan cabai merah.

Secara keseluruhan, rapat ini membahas pentingnya kesiapan dalam menghadapi potensi bencana alam seperti banjir dan longsor yang dapat mengganggu pasokan bahan pokok ke pasar. Para peserta rapat menekankan perlunya upaya pencegahan dan mitigasi yang lebih baik untuk mengurangi dampak dari bencana alam terhadap stabilitas harga dan inflasi.

Sementara itu, diskusi mengenai sektor perikanan dalam rapat ini terbatas pada pembahasan harga rata-rata nasional beberapa komoditas ikan. Menurut data yang disampaikan dalam rapat, harga rerata nasional kembung sebesar Rp 38.554, tongkol Rp 33.105, dan bandeng Rp 34.398. Rata-rata harga ikan di Provinsi Sulawesi Barat menunjukkan angka yang lebih rendah, yaitu kembung sebesar Rp 35.000, tongkol Rp 17.500, dan bandeng Rp 27.500.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Barat, Suyuti Marzuki dalam tanggapannya, menyatakan bahwa harga ikan di daerahnya lebih rendah dibandingkan rerata harga ikan nasional yang disampaikan dalam rapat. Meskipun demikian, ia menegaskan perlunya tetap waspada terhadap potensi gangguan distribusi dan dampak bencana alam terhadap sektor perikanan.

Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024 ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kesiapan semua pihak dalam menghadapi tantangan inflasi dan bencana alam di tingkat daerah. Dengan kerjasama yang lebih baik antarinstansi dan antardaerah, diharapkan Indonesia dapat mengelola risiko ini dengan lebih efektif dan memberikan perlindungan yang lebih baik bagi masyarakat. (Wrt/Fdl)_humasDKP

By Dinas Kelautan dan Perikanan

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Barat

Follow by Email
YouTube
Instagram