Riset Sosial Ruby Platform Abandonment and Site Restoration (ASR) Partial in-Situ Rig to Reef, Apriadi S : Kita dukung demi keberlangsungan sumberdaya laut kita

humasDKP(Kamis/08/08/2024). Mewakili Dinas Kelautan daan Perikanan Provinsi Sulawesi Barat, Apriadi Sukarman, yang saat ini menjabat sebagai pengawas perikanan ahli muda mengikuti pertemuan Riset Sosial Ruby Platform Abandonment and Site Restoration (ASR) Partial in-Situ Rig to Reef yang digelar di d’Maleo hotel & covention, Kabupaten Mamuju(Kamis,8 Agustus 20240.

Pada laporan kegiatan yang beliau paparkan, bahwa, PT. Mubadala Energy adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang energy yang telah beroperasi sejak tahun 2013 hingga saat dengan wilayah kerja  di selat Makassar . Setelah beroperasi selama 10 tahun, perusahaan ini menganggap bahwa saat ini platform Ruby telah memenuhi tahap akhir produksi sehingga perlu pengalihfungsian.

Menurut Apriadi, salah satu kebijakan Pemerintah Republik Indonesia terkait pengalihfungsian Anjungan Minyak dan Gas Bumi Lepas Pantai (AMLP) untuk kepentingan lain yaitu mengubah struktur laut menjadi terumbu buatan atau yang disebut dengan Rigs to Reefs.

Proyek Mubadala Energy umntuk kesekian kalinya memaparkan hasil riset sosial perihal rencana pengalihfungsian Ruby Platform tentu dengan pendekatan “Partial In-Situ Rig to Reef”.

Ada dua metode dengan pola In Situ Rig to Reef, yakni :

a.  Kajian Kesesuaian Lokasi kegiatan (model pergerakan larva), dan

b.  Kajian dampak social ekonomi.

Masih dari Model pergerakan larva dilakukan metode (eDNA) yaitu dalam mengkaji pada larva karang dan ikan perlu terlebih dahulu mengidentifikasi biodiversitas di sekitar perairan R2R yang bisa berperan sebagai sumber utama larva karang dan ikan dalam mendukung proses kajian ini. Selain itu, model kajian pula dapat menggunakan metode eDNA Metabarcoding.

Metode metabarcoding ini digunakan untuk memperkirakan keanekaragaman spesies, distribusidan kelimpahan relative jenis ikan serta biota lainnya yang masih sulit teridentifikasi.

Lebih jauh Apriadi memaparkan perihal beberapa hasil yang diperoleh dari analisa secara kualitatif dan kuantitatif yakni hasil wawancara secara mendalam dari beberapa perwakilan stakeholder di Kabupaten Majene menunjukkan bahwa 100 persen dari koresponden memberikan tanggapan positif akan rencana perubahan anjungan lepas pantai menjadi terumbu karang buatan.

1.  Pengalifungsian platform dapat memberikan manfaat yang cukup signifikan bagi lingkungan hidup, seperti peningkatan biodiversitas dimana struktur platform yang ditinggalkan bisa menjadi terumbu karang buatan yang menarik bagi spesies ikan dan organisme laut, meningkatkan keragaman hayati di daerah tersebut.  Selain itu juga dapat memberikan pemulihan ekosistem, dimana   dengan alih fungsi platform ke habitat buatan (ekosistem terumbu karang) bisa mendapatkan ruang untuk pulih dan berkembang tanpa gangguan dari manusia.

2.  Pengalihfungsian platform dapat memberikan manfaat yang cukup signifikan bagi sektor Perikanan, diantaranya adanya penambahan habitat perikanan dimana “partial in-Situ Rig to Reef “ dapat menciptakan habitat baru yang dapat mendukung  populasi  ikan,  yang  pada  gilirannya  dapat  meningkatkan  hasil tangkapan bagi nelayan kita. Selain itu juga dapat menjaga kelestarian sumberdaya hayati laut.

3. Pengalifungsian platform dapat memberikan manfaat bagi pemerintah Daerah, diantaranya pembangunan keberlanjutan yang menyediakan alternativ ramah lingkungan untuk pengelolaan platform yang sudah tidak digunakan dengan memperkuat komitmen daerah terhadap keberlanjutan dan perlindungan lingkungan.

4.  Pengalihfungsian platform dapat memberikan manfaat yang cukup signifikan bagi pariwisata diantaranya terbukanya destinasi berupa spot diving baru, karena struktur platform yang telah diubah menjadi terumbu karang buatan dapat menjadi lokasi penyelaman yang menarik bagi para pecinta olehraga selam.

5. Pengalihfungsian platform dapat memberikan manfaat bagi lembaga non Pemerintah. Lembaga Non Pemerintah yang fokus pada kegiatan pelestarian  laut dan pendidikan  lingkungan  dapat memanfaatkan proyek ini sebagai ajang promosi dan kegiatan konservasi.

Kegiatan sehari dengan tema Penyampaian Hasil Riset Sosial Ruby Platform ASR Partial In-Situ Rig to Reef ini, dihadiri beberapa perwakilan dari Lembaga terkait lainnya diantaranya TNI-AL Mamuju, Universitas Sulawesi Barat dan BUMD Prov. SulBar serta BUMD Kab.Majene, perwakilan LSM dan beberapa OPD teknis lingkup Pemprov Sulbar yang berhubungan dengan kegiatan ini.

Menutup laporannya, Apriadi S menyampaikan tanggapan positifnya bahwa sudah selayaknya kita sebagai perwakilan Pemerintah (DKP Prov. SULBAR) menyambut baik perusahaan yang dengan niatannya melestarikan keberlanjutan biota laut dgn menjadikan ruby sebagai karang buatan. Sehingga dimasa yang akan datang, sumberdaya ikan yang kita miliki tetap lestari dan berkelanjutan demi meningkatkan pendapatan nelayan  khususnya di Kabupaten Majene dan nelayan di kabupaten pesisir lainnya.

Wordpress Social Share Plugin powered by Ultimatelysocial
YouTube
Instagram
Tiktok