Mamuju 17/03/2022, Beberapa bahan kimia yang sengaja digunakan pada produksi budidaya atau
pada pengolahan dan pengemasan hasil perikanan. Ketika digunakan, bahan-bahan
tersebut harus telah diizinkan untuk penggunaaan tertentu dan instruksi penggunaan
yang tepat (termasuk penerapan waktu penggunaan untuk obat hewan) harus
dilaksanakan. Dalam industri perikanan budidaya global, penggunaan antibiotik dan
kemoterapi lainnya yang tidak diizinkan dalam kegiatan produksi menjadi penyebab
utama kontaminasi kimia dan penolakan produk. Penggunaan bahan yang tidak
diizinkan seperti malachite green, chloramphenicol, dan nitrofuran telah sangat
meluas dalam industri dan telah menyebabkan ratusan penahanan (detention) dan
penolakan produk di pintu masuk perbatasan (border rejection).

Penyakit merupakan salah satu faktor pembatas dalam budidaya udang
vannamei (Litopennaeus vannamei). Tingginya tingkat mortalitas udang budidaya
diduga disebabkan oleh infeksi virus maupun bakteri patogen. Nitimulyo et al. (2005)
menyatakan bahwa bakteri patogen yang umum menyerang dalam budidaya
perikanan adalah Vibrio alginolyticus, V. flufialis, V. vulfinicus, dan V. ordalii. Epidemik
yang banyak menyerang budidaya udang adalah White Spot Syndrome Virus
(WSSV), Taura Syndrome Virus (TSV) dan Yellow Head Virus (YHV) ((Smith et al.
2003)

Untuk itu Kemeterian Kelautan dan Perikanan RI melalui Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi, dalam setiap tahunnya mengagendakan pengmabilan sampel di masing-masing wilayah Kabupaten agar tambak yang ada tidak masuk dalam daftar hitam wilayah tambak yang terkontaminasi residu.

Berikut hasil pengambilan contoh di Kabupaten Majene :

By Dinas Kelautan dan Perikanan

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Barat

Wordpress Social Share Plugin powered by Ultimatelysocial
YouTube
Instagram
Tiktok