Teks AltKeterangan

humasDKP_Jika berjalan sesuai kehendak, kelak tidak akan lagi kita temukan kampung nelayan yang seringkali menjadi peruap bau amis dengan nuansa kumuh. Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dalam waktyu dekat ini akan segera membangun kampung nelayan modern yang diistilahi dengan nama KALAMO.

KALAMO merupakan salah satu upaya Pemerintah mengubah nuansa kampung nelayan tradisional menjadi modern yang dilengkapi dengan sejumlah fasilitas pengusahaan perikanan modern yang dapat meningkatkan produktivitas, kompetensi masyarakat, dan pertumbuhan ekonomi.

Kepala Bidang Perikanan Tangkap dan TRL DKP Sulbar, Abd. Gani, S.St.,Pi dalam sebuah kesempatan, menyampaikan beberapa teori yang menyangkut KALAMO ini. “Program ini sebenarnya sudah lama dilaksanakan, tapi tahun ini mungki beda karena sudah memakai istilah modern” terang Kabid jebolan STP Jakarta ini.

Masih dari Abdul Gani, bahwa untuk melaksanakan program KALAMO, kolaborasi dan elaborasi menjadi salah satu hal penting dalam merealisasikan KALAMO ini. Selain itu program ini memerlukan perencanaan yang matang, koordinasi yang baik, dan partisipasi aktif dari berbagai pemangku kepentingan.

Untuk Provinsi Sulawesi Barat, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Prov Sulbar, Dr. Suyuti Marzuki M, telah meninjau beberapa lokasi yang digadang-gadang akan diusulkan menjadi lokasi KALAMO. Lingkungan Kasiwa, Kelurahan Binanga, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju adalah salaha satu lokasi yang telah ditinjau oleh Suyuti bersama tim. Wilayah Kasiwa merupakan kawasan perkampungan nelayan yang diperkuat dengan keberadaan UPTD DKP Prov. Sulbar berupa Pelabuhan Perikanan yang dilengkap dengan beberapa fasilitas lainnya.

Dikutip dari laman indonesia.go.id, tahun ini Pemerintah menggelontorkan anggaran sekitar Rp22 miliar. Dijelaskan oleh Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono, pembangunan KALAMO di Lateng, Jawa Timur telah dimulai sekitar Mei 2024. Proses pembangunannya, kata dia, diprediksi rampung dalam tiga bulan.

“Kalamo ini konsepnya lebih ke arah tematik. Di sini serba dekat. Ikan yang ditangkap nelayan bisa langsung dibeli dan dinikmati oleh para pembeli. Apalagi di kawasan ini sebelumnya telah menjadi salah satu sentra kuliner seafood di Banyuwangi. Ini akan melengkapi,” kata Wahyu Trenggono.

Senada dengan Menteri KKP, Dr. Suyuti M akan mengusulkan agar kawasan Kasiwa juga akan dilengkapi sejumlah fasilitas, di antaranya sentra kuliner, indoor dan outdoor area, riverside area, rooftop area, bale nelayan, dan shelter pendaratan ikan. Selain juga dilengkapi bengkel kapal nelayan, stasiun pengisian bahan bakar nelayan (SPBN), fish store, pabrik es, dan lainnya.

Rencananya KKP akan menambah 10 kampung nelayan modern pada tahun ini. Berdasarkan identifikasi sementara, terdapat 180 lokasi calon kampung nelayan maju. Dari jumlah itu, akan dikaji lagi untuk menentukan lokasi pengembangan kampung nelayan modern. Di samping itu, KKP tetap melanjutkan program kampung nelayan maju tahun 2024 pada 55 lokasi dengan anggaran sekitar Rp600 juta per lokasi.

Selain menjabat sebagai Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Dr. Suyuti yang juga dikenal sebagai analas kebijakan Pemerintah, pula membeberkan beberapa adalah langkah-langkah yang bisa diambil untuk melaksanakan program KALAMO :

1. Identifikasi Kebutuhan dan Potensi

  • Penilaian Awal: Lakukan survei dan studi untuk mengidentifikasi kebutuhan utama dan potensi yang dimiliki oleh komunitas nelayan.
  • Dialog dengan Masyarakat: Adakan pertemuan dengan nelayan dan tokoh masyarakat untuk mendapatkan masukan langsung mengenai masalah yang dihadapi dan solusi yang diinginkan.

2. Perencanaan Program

  • Pembentukan Tim Kerja: Bentuk tim kerja yang terdiri dari perwakilan pemerintah, LSM, akademisi, dan perwakilan masyarakat nelayan.
  • Rencana Kerja: Buat rencana kerja yang jelas dengan tujuan, sasaran, kegiatan, timeline, dan anggaran yang dibutuhkan.
  • Pemetaan Sumber Daya: Identifikasi sumber daya yang tersedia dan yang dibutuhkan, termasuk pendanaan, tenaga kerja, dan infrastruktur.

3. Sosialisasi dan Edukasi

  • Sosialisasi Program: Adakan kegiatan sosialisasi untuk memperkenalkan program kepada masyarakat nelayan dan memastikan mereka memahami tujuan dan manfaat program.
  • Pelatihan dan Edukasi: Sediakan pelatihan dan edukasi yang relevan seperti teknik penangkapan ikan yang berkelanjutan, pengolahan hasil tangkapan, manajemen keuangan, dan lain-lain.

4. Implementasi Program

  • Pemberdayaan Ekonomi: Laksanakan kegiatan seperti pelatihan keterampilan, pemberian akses modal, dan diversifikasi usaha.
  • Infrastruktur dan Fasilitas: Bangun atau perbaiki infrastruktur yang dibutuhkan seperti pelabuhan, fasilitas penyimpanan, dan pasar.
  • Layanan Kesehatan dan Pendidikan: Sediakan layanan kesehatan dan program pendidikan bagi komunitas nelayan dan keluarganya.

5. Monitoring dan Evaluasi

  • Pemantauan Berkala: Lakukan pemantauan berkala untuk menilai kemajuan program dan mengidentifikasi kendala yang dihadapi.
  • Evaluasi dan Penyesuaian: Lakukan evaluasi terhadap hasil yang dicapai dan buat penyesuaian jika diperlukan untuk meningkatkan efektivitas program.
  • Laporan dan Transparansi: Buat laporan yang transparan mengenai perkembangan program dan penggunaan dana kepada semua pemangku kepentingan.

6. Pemberdayaan Kelembagaan

  • Pembentukan Koperasi atau Kelompok: Bantu nelayan membentuk koperasi atau kelompok usaha untuk meningkatkan efisiensi dan daya tawar mereka.
  • Pelatihan Manajemen: Berikan pelatihan manajemen dan kepemimpinan kepada anggota koperasi atau kelompok.

7. Kemitraan dan Kolaborasi

  • Kerjasama dengan Sektor Swasta: Jalin kemitraan dengan sektor swasta untuk mendapatkan dukungan teknologi, pemasaran, dan pendanaan.
  • Kolaborasi dengan Akademisi dan Peneliti: Ajak akademisi dan peneliti untuk melakukan riset yang dapat mendukung program, seperti studi kelayakan dan evaluasi dampak.

8. Sustainability dan Skalabilitas

  • Rencana Keberlanjutan: Buat rencana keberlanjutan untuk memastikan program dapat berjalan dalam jangka panjang setelah dukungan awal berakhir.
  • Replikasi dan Skalabilitas: Pertimbangkan cara untuk mereplikasi program di kampung nelayan lain yang memiliki karakteristik serupa.

“Saya akan mencoba mencari informasi yang lebih akurat perihal KALAMO ini, mudah-mudahan daerah kita bisa masuk menjadi target program KKP ini” harap Abd Gani saat ditemui di ruang kerjanya.

By Dinas Kelautan dan Perikanan

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Barat

Wordpress Social Share Plugin powered by Ultimatelysocial
YouTube
Instagram
Tiktok