Pada tanggal 3 Juni 2024, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Barat, Tina Wahyufitri, mengumumkan hasil pemantauan inflasi dan deflasi untuk bulan Mei 2024. Dalam pernyataannya, Tina Wahyufitri menyebutkan bahwa Provinsi Sulawesi Barat mencatat deflasi sebesar 0,07% secara month-to-month (m to m), sementara tingkat inflasi year-on-year (y on y) sebesar 1,25%. Sulawesi Barat menempati peringkat kedua terendah dalam tingkat inflasi secara nasional.

Komoditas perikanan yang dominan memberikan andil deflasi m to m pada mei 2024 yaitu ikan tuna (0,09%). Sedangkan komoditas yang memberikan andil inflasi m to m yaitu layang (0,29%) dan selar (0,04%).
Di sisi lain, dalam perspektif year-on-year, komoditas perikanan yang memberikan andil terhadap deflasi termasuk cakalang (0,57%), layang (0,13%), ikan cepa (0,08%), tuna (0,08%), kembung (0,07%), tongkol (0,06%), bandeng (0,06%), dan selar (0,05%).

BPS menyatakan bahwa meskipun terdapat beberapa komoditas yang menyumbang inflasi secara month-to-month, dampaknya masih terbilang kecil sehingga tidak begitu signifikan. Namun, BPS tetap mengingatkan untuk terus memantau perkembangan harga komoditas tersebut.

Menurut Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sulawesi Barat, Suyuti Marzuki, saat ini anggaran untuk pengendalian inflasi telah habis. Namun, DKP sedang berupaya untuk memastikan bahwa upaya intervensi pasar dalam pengendalian inflasi dapat segera dilakukan kembali.

Informasi ini menjadi penting bagi pemerintah dan pelaku ekonomi dalam menyusun kebijakan dan strategi untuk menjaga stabilitas ekonomi, khususnya dalam sektor perikanan, di Provinsi Sulawesi Barat.

By Dinas Kelautan dan Perikanan

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Barat

Wordpress Social Share Plugin powered by Ultimatelysocial
YouTube
Instagram
Tiktok