humasDKP_“Work must go on”, seakan diperlihatkan oleh Kepala Dinas yang mengurusi persoalan-persoalan nelayan di Sulbar ini, dengan ramainya diterpa isu-isu miring yang menyerang dirinya, Dr. Suyuti M tetap beraktifitas seperti biasa tanpa terpengaruh sedikitpun. Bersama sejumlah pimpinan OPD, Kadis yang khatam soal tata kelola dan sistem pengplahan data ini, ikut serta dalam kunjungan Pj Gubernur, Bahtiar Baharuddin di sejumlah titik di wilayah utara Provinsi ke 33 ini.

Dalam laporan sekilas via WAg, Suyuti M, menyampaikan beberapa informasi penting yang tentu sekaligus menjadi atensi dan arahan kepada jajarannya khususnya bagi Bidang Perikanan Budidaya. Saat berada di BBI Patagang, Desa Tasokko, Kecamatan Karossa, Kabapaten Mamuju Tengah (Rabu/07/2024), Pj. Gubernur bersama rombongan memberikan beberapa arahan sebagai berikut :

  1. Unit pembibitan yang ada di BBI Patagang dapat didorong menjadi UPR di masa yang aka datang;
  2. Agar pengelolaan keuangan tidak memerlukan waktu lama, Pj Bahtiar menganjurkan agar BBI segera membuat rancang model seperti BLUD;
  3. Salah satu hal yang terpemnting adalah ,adanya perhitungan kembali perihal berapa jumlah indukan yang dibutuhkan untuk menetaskan bibit sebanyak 100 juta dalam waktu yang tidak terlalu lama;
  4. Pekan ini, Pj Gubernur bersama rombongan rencananya akan bertandang ke Lajjoa bersama BBI Patagang;
  5. Sebaiknya BBI Patagang melakukan pembenihan ikan lele mengingat besarnya pangsa pasar yang ada;
  6. Untuk BBI Patagang beserta semua BBI lain baik swasta maupun milik Pemerintah, segera melakkan restocking bibit bila perlu sebanyak 10 juta benih, sembari melakukan perhitungan kebutuhan induk;
  7. Melakukan analisa masa jenuh di pasar, agar tidak terjadi over supply, dan
  8. Jika semua te;ah berjalan sesuai dengan harapan, maka sebaiknya phak BBI memperlua area baru agar unit pembibitan ini menjadi skala besar yang pada gilirannya dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat.

“Saya sudah mencatat beberapa hektar lahan yang siap kita sodorkan ke investor sektor kelautan dan perikanan, beber Suyuti. Diketahui bahwa pendampingan yang dilakukan oleh Kadis KP ini sekaligus meninjau beberapa lokasi yang sangat berpotensi menjadi wilayah pengembangan perikanan budidaya.

Dalam unggahan dokumentasi kegiatannya di Kabupaten Pasangkayu dan Mamuju Tengah bersama Pj Gubernur ke WAg DKP, Dr. Suyuti mendetailing beberapa poin penting yang harus dilakukan oleh jajarannya, yakni :

Untuk membuka lahan tambak baru, terutama tambak ikan atau tambak udang, berikut adalah beberapa langkah yang perlu dilakukan:

  1. Studi Kelayakan: Lakukan studi kelayakan terlebih dahulu untuk menentukan apakah lokasi yang dipilih cocok untuk tambak tersebut. Pertimbangkan faktor seperti kondisi lahan, akses air, kualitas air, dan aspek lain yang mempengaruhi keberhasilan tambak.
  2. Izin dan Regulasi: Pastikan untuk memperoleh izin dari pemerintah atau otoritas terkait untuk membuka tambak. Ini termasuk izin lingkungan, izin pemanfaatan lahan, dan mungkin izin perikanan tergantung pada jenis tambak yang akan dibuka.
  3. Persiapan Lahan: Bersihkan dan siapkan lahan sesuai dengan jenis tambak yang akan dibangun. Misalnya, untuk tambak udang, perlu dipastikan bahwa lahan dapat diatur untuk mengontrol masuknya dan keluarnya air.
  4. Pemasangan Infrastruktur: Bangun infrastruktur dasar seperti saluran air, tanggul, dan sistem pengaturan air (seperti pintu air atau pompa) sesuai dengan kebutuhan tambak yang direncanakan.
  5. Pemilihan Spesies: Tentukan jenis ikan atau udang yang akan dibudidayakan berdasarkan kondisi lingkungan dan permintaan pasar. Persiapkan bibit atau benih yang dibutuhkan.
  6. Pengelolaan Air: Pastikan sistem pengelolaan air yang baik untuk memastikan kualitas air yang sesuai dengan kebutuhan spesies yang dibudidayakan.
  7. Perencanaan Pakan dan Manajemen: Siapkan rencana pemberian pakan yang baik dan manajemen kebersihan tambak untuk menjaga kesehatan ikan atau udang.
  8. Pemasaran: Pertimbangkan strategi pemasaran produk hasil tambak Anda sebelum panen pertama, termasuk mencari potensi pembeli atau pasar potensial.
  9. Pemantauan dan Perawatan: Setelah tambak dibuka, lakukan pemantauan secara teratur terhadap kondisi tambak, kesehatan ikan/udang, dan sistem infrastruktur untuk memastikan produksi yang optimal.

Proses membuka lahan tambak baru membutuhkan perencanaan yang matang dan mematuhi peraturan serta teknik yang tepat untuk memastikan keberhasilan dalam jangka panjang. Namun, yang tidak kalah pentingnya adalah kesediaan investor sebagai pihak prime kolaborator dalam mengembangkan dunia perikanan budidaya ini.

“Sekar laut, adlaah perusahaan yang telah sukses puluhan tahun dengan banyak anak perusahaan. Nantinya kawasan yang cukup luas ini akan menjadi hamparan rantai produksi udang vanname” harap Suyuti sembari memberikan gambaran akan rencana besarnya akan kemajuan dunia perikanan di Provinsi Sulawesi Barat.

By Dinas Kelautan dan Perikanan

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Barat

Wordpress Social Share Plugin powered by Ultimatelysocial
YouTube
Instagram
Tiktok