humaDKP— Upaya pelestarian lingkungan pesisir semakin gencar dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat. Salah satu kegiatan penting yang baru saja dilaksanakan adalah penanaman mangrove di Tanjung Ngalo, Kabupaten Mamuju, pada Senin (09/09/2024). Kegiatan ini dipimpin oleh Penjabat (PJ) Gubernur Sulawesi Barat Bahtiar baharuddin dan dihadiri oleh sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta pimpinan lembaga vertikal. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Barat turut aktif berpartisipasi dalam acara ini, menunjukkan komitmen yang kuat terhadap upaya konservasi dan perlindungan ekosistem pesisir.
Penanaman Mangrove sebagai Langkah Konservasi Ekosistem Pesisir
Kegiatan penanaman mangrove ini merupakan bagian dari program strategis pemerintah daerah untuk memulihkan dan melestarikan ekosistem pesisir yang rentan terhadap kerusakan. Mangrove, yang dikenal memiliki fungsi penting dalam menjaga stabilitas garis pantai, menahan abrasi, serta menjadi habitat bagi berbagai jenis biota laut, kini semakin diakui perannya dalam mitigasi dampak perubahan iklim.
PJ Gubernur Sulawesi Barat menekankan bahwa penanaman mangrove bukan hanya tentang menjaga kelestarian lingkungan, tetapi juga merupakan investasi jangka panjang bagi keberlanjutan kehidupan masyarakat pesisir. “Kita harus memahami bahwa menjaga kelestarian alam adalah bagian dari menjaga keberlanjutan kehidupan kita sendiri. Mangrove memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut dan pantai,” ujar PJ Gubernur.
Peran Aktif Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Barat Dr. Suyuti M yang hadir dalam kegiatan tersebut, memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif ini. Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus mendukung upaya konservasi dan pemberdayaan masyarakat pesisir melalui berbagai program yang telah direncanakan. “Kami sangat mendukung program penanaman mangrove ini sebagai salah satu bentuk konservasi sumber daya pesisir. Kegiatan ini tidak hanya penting untuk kelestarian lingkungan, tetapi juga berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat pesisir,” jelasnya.
Beliau juga menambahkan bahwa program penanaman mangrove akan terus diperluas ke berbagai daerah pesisir lainnya di Sulawesi Barat, dengan melibatkan lebih banyak pihak, termasuk masyarakat lokal, kelompok nelayan, dan organisasi non-pemerintah. “Kami ingin memastikan bahwa semua pihak merasa terlibat dan memiliki tanggung jawab bersama dalam menjaga ekosistem laut dan pesisir,” tambahnya.
Kolaborasi Antara Pemerintah, Lembaga Vertikal, dan Masyarakat
Acara penanaman mangrove ini juga dihadiri oleh sejumlah kepala OPD dan pimpinan lembaga vertikal di Sulawesi Barat, seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Lingkungan Hidup, serta aparat keamanan setempat. Mereka turut serta dalam kegiatan ini sebagai bentuk komitmen untuk berkolaborasi dalam upaya perlindungan lingkungan. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara pemerintah daerah, lembaga vertikal, dan masyarakat dalam mengatasi berbagai tantangan lingkungan di wilayah pesisir.
Dukungan dan Harapan dari Berbagai Pihak
Kegiatan ini mendapat apresiasi dari berbagai kalangan, termasuk komunitas lokal dan kelompok pemerhati lingkungan. Para nelayan yang hadir dalam acara tersebut juga menyambut baik kegiatan ini. Seorang nelayan setempat, menyampaikan harapannya agar kegiatan penanaman mangrove ini dapat terus berlanjut dan melibatkan lebih banyak masyarakat. “Kami sangat mendukung kegiatan seperti ini karena kami yang merasakan langsung manfaatnya. Hutan mangrove melindungi kami dari abrasi dan juga menjadi tempat mencari ikan dan kepiting,” ujarnya.
Para aktivis lingkungan di Sulawesi Barat juga menyatakan dukungannya terhadap program ini. Mereka berharap bahwa langkah ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain untuk memperkuat upaya konservasi lingkungan secara berkelanjutan.
Ke Depan: Langkah Lanjut untuk Konservasi Lingkungan Pesisir
Sebagai langkah lanjut, Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat berencana untuk terus memperluas program penanaman mangrove ini ke daerah-daerah pesisir lainnya. Selain itu, berbagai kegiatan edukasi dan pemberdayaan masyarakat akan digalakkan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya konservasi lingkungan. “Kami ingin mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga kelestarian alam, bukan hanya demi lingkungan, tetapi juga demi masa depan generasi kita,” tutup Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan.
Dengan semangat kolaborasi dan komitmen yang kuat dari berbagai pihak, diharapkan kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi kelestarian lingkungan pesisir Sulawesi Barat dan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di sekitarnya.