humasDKP(25/07/24). Gerak cepat Dr. Suyuti M (Kepala Dinas KP Prov. Sulbar) bersama ABK Kapal Patroli DKP pasca Pj Gubernur memberikan arahan teknisnya dengan melaksanakan penenggelaman buis beton (cincin sumur) di beberapa titik.

Lokasi penenggelaman kali ini berada di perairan Sumare dan beberapa titik lagi yang dianggap layak menjadi spot mancing.

Penenggelaman dilaksanakan guna merealisasikan mimpi besar Pj Gubernur, Bahtiar Baharuddin yang ingin menghadirkan spot mancing gratis di sepanjang teluk mamuju. Hal ini sejalan dengan program priortitas KKP 2024 berbasis ekonomi biru yakni pengembangan dan perluasan wilayah konservasi laut dan pelestarian ekosistem wilayah pesisir.

“Ada berbagai inisiatif konservasi yang bertujuan untuk melindungi lingkungan perairan. Ini bisa mencakup program rehabilitasi habitat, larangan penggunaan alat tangkap tertentu, atau perlindungan spesies tertentu yang mungkin mempengaruhi spot mancing” terang Dr. Suyuti di sela-sela kegiatannya bersama staf di atas sampan yang beliau gunakan sore itu (Kamis, 25/07/2024).

Dari beberapa tulisan yang sempat dibuat oleh pimpinan OPD yang gemar mancing plus diving ini, bahwa Pembuatan rumah ikan, yang saat ini dilakukan dengan memanfaatkan gorong-gorong (buis beton) sering juga disebut “struktur habitat ikan” atau “struktur bawah air”, merujuk pada upaya membuat atau menempatkan struktur tertentu di dalam badan air (seperti sungai, danau, atau laut) yang dirancang untuk meningkatkan habitat ikan.

Tujuan dari pembuatan rumah ikan atau kegiatan penenggelaman ini meliputi beberapa item, yakni :

1. Meningkatkan Habitat Ikan: Rumah ikan memberikan tempat berlindung, tempat bertelur, atau tempat berburu bagi ikan. Struktur ini bisa berupa benda alami seperti batang kayu, batu, atau karang, atau benda buatan seperti keranjang, tabung, atau struktur beton yang biasa disebut gorng-gorong.

2. Meningkatkan Keanekaragaman Hayati dengan menciptakan lingkungan yang bervariasi dan kaya, rumah ikan dapat mendukung berbagai spesies ikan dan organisme akuatik lainnya, yang pada gilirannya meningkatkan keanekaragaman hayati di sepanjang teluk Mamuju.

2. Meningkatkan Populasi Ikan, yakni struktur ini bisa membantu dalam pemulihan populasi ikan dengan menyediakan tempat yang aman dan nyaman untuk ikan berkembang biak dan berkembang, terutama di area yang telah mengalami kerusakan habitat atau penurunan populasi.

3. Tentunya akan meningkatkan Kualitas memancing masyarakat setempat dengan menyediakan tempat tinggal yang lebih baik bagi ikan, rumah ikan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas spot memancing. Ini bisa bermanfaat baik untuk pemancing amatir maupun profesional. Dan yang terkahir adalah

4. Terehabilitasinya ekosistem di area yang mengalami kerusakan ekosistem akibat polusi, kegiatan manusia, atau bencana alam, rumah ikan dapat digunakan sebagai bagian dari upaya rehabilitasi untuk mengembalikan fungsi ekosistem.

Ada banyak struktur rumah ikan yahng dapay kita manfaatkan guna menjaga kelestatrian ekosistem di wilayah perairan kita semisal batang kayu dan batu yang dapat menyediakan tempat berlindung alami dan sering digunakan di sungai atau danau. Kemudian, rangkaian beton atau logam yang dapat berbentuk seperti jaring, tabung, atau bentuk geometris yang dibuat untuk menarik ikan.

Pembuatan rumah ikan merupakan bagian dari manajemen perikanan berkelanjutan yang bertujuan untuk melindungi dan memulihkan habitat alami serta mendukung populasi ikan yang sehat.

“Hal yang sama akan kami lakukan di beberapa lokasi lain, rencanya kami akan mengajak beberapa lembaga khususnya pemerhati konservasi untuk bersama-sama menggalakkan kegiatan yang kami harapkan bisa menyediakn sumberdaya ikan bagi anak cucu kita kelak” harap Suyuti M sembari memunguti sampah plastik yang terlihat mengapung di sekeliling sampannya.

By Dinas Kelautan dan Perikanan

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Barat

Wordpress Social Share Plugin powered by Ultimatelysocial
YouTube
Instagram
Tiktok