humasDKP(02/02/2025) – Dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi berkelanjutan, Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Barat, Bahtiar Baharuddin, bersama Ketua DPRD Sulbar, Amalia Fitri Aras, dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), kembali melakukan penebaran benih ikan nila di area publik pada Minggu (2/02/2025). Kegiatan ini dilakukan di Sungai Budong-Budong, Kecamatan Tobadak, serta di kawasan Tobadak 3. Acara ini juga melibatkan siswa SMA dan SMK di Mamuju Tengah sebagai bagian dari edukasi lingkungan dan kewirausahaan sejak dini.

Strategi Pengembangan Budidaya Ikan Nila

Dalam kesempatan tersebut, Pj Gubernur Bahtiar mengungkapkan dua konsep utama dalam mengembangkan budidaya ikan nila. Pertama, melalui Unit Pembibitan Rakyat (UPR) yang memberikan bantuan kepada masyarakat agar dapat membudidayakan ikan nila secara mandiri. Kedua, dengan menebar benih ikan nila di area publik seperti bendungan dan sungai, sehingga masyarakat dapat mengakses dan memanfaatkannya sebagai sumber protein dan ekonomi.

Sulawesi Barat memiliki potensi air tawar yang melimpah dengan sembilan sungai besar yang mengalir di wilayah ini. Namun, pemanfaatannya belum maksimal. Oleh karena itu, Pj Gubernur menekankan pentingnya mengoptimalkan sumber daya alam ini untuk meningkatkan produksi ikan nila dan mendorong perekonomian lokal.

“Jangan biarkan air sungai meluncur gratis dari gunung ke laut tanpa memberikan manfaat. Ini harus menjadi sumber ekonomi bagi masyarakat. Saya yakin jika ini dilakukan secara konsisten, dalam tujuh bulan ke depan kita akan melihat peningkatan produksi ikan nila yang signifikan di Sulbar,” ujar Bahtiar.

Peran Siswa dalam Pelestarian Lingkungan dan Kewirausahaan

Salah satu aspek unik dari program ini adalah keterlibatan siswa SMA dan SMK. Pj Gubernur Bahtiar menekankan pentingnya mengajarkan siswa tentang budidaya ikan sejak dini. Menurutnya, dengan bekal keterampilan ini, para siswa tidak hanya memiliki wawasan tentang pelestarian lingkungan tetapi juga mampu menciptakan peluang usaha di masa depan.

“Anak-anak sekolah jangan dipisahkan dari lingkungannya. Kita harus mulai mengajarkan mereka tentang budidaya ikan sejak dini. Dengan begitu, saat mereka tamat kuliah, mereka tidak hanya bercita-cita menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) tetapi juga mampu menciptakan usaha sendiri,” tambahnya.

Arini, Kepala UPTD SMK Negeri 1 Topoyo, turut mengapresiasi program ini. “Kegiatan ini sangat positif bagi siswa kami. Mereka tidak hanya belajar teori di kelas tetapi juga mendapatkan pengalaman langsung dalam menjaga kelestarian lingkungan,” katanya.

Dukungan dari DPRD dan Dinas Kelautan serta Perikanan

Ketua DPRD Sulbar, Amalia Fitri Aras, menyampaikan apresiasi terhadap program ini. Menurutnya, penebaran benih ikan nila merupakan bagian dari upaya strategis dalam mewujudkan ketahanan pangan di Sulbar. Ia juga mengungkapkan bahwa program serupa telah dijalankan Pj Bahtiar saat menjabat Pj Gubernur Sulawesi Selatan.

“Sebelum adanya instruksi presiden mengenai ketahanan pangan dan makan bergizi gratis, beliau sudah lebih dulu memulai program ini di Sulsel. Beruntungnya, beliau melanjutkan hal ini di Sulbar. Meskipun sebentar lagi beliau akan kembali ke Jakarta, pondasi yang telah dibangun ini harus kita lanjutkan,” tandas Amalia.

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulawesi Barat, Dr. Suyuti M, juga memberikan tanggapannya. Ia menegaskan bahwa program ini sangat relevan dalam mendukung sektor perikanan dan kelautan di Sulbar.

“Program penebaran benih ikan nila ini sangat berdampak positif bagi masyarakat. Selain meningkatkan produksi ikan nila sebagai sumber pangan bergizi, juga membuka peluang usaha bagi warga. Dengan adanya dukungan dari pemerintah dan masyarakat, kami optimistis bahwa sektor perikanan Sulbar akan semakin maju dan berkontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah,” ujar Dr. Suyuti M.

Masa Depan Ketahanan Pangan di Sulbar

Dengan berbagai langkah strategis yang telah diterapkan, program penebaran benih ikan nila di Sulbar berpotensi menjadi model sukses dalam pengelolaan sumber daya air tawar secara berkelanjutan. Harapannya, inisiatif ini dapat terus berlanjut dan dikembangkan lebih luas, sehingga masyarakat Sulbar tidak hanya memiliki akses terhadap ikan nila yang lebih banyak, tetapi juga memperoleh manfaat ekonomi yang lebih besar.

Kesuksesan program ini juga sangat bergantung pada kesinambungan kebijakan dari pemerintah berikutnya. Dengan pondasi yang telah diletakkan oleh Pj Gubernur Bahtiar, diharapkan pemerintahan mendatang dapat melanjutkan dan memperluas manfaat program ini bagi kesejahteraan masyarakat Sulawesi Barat.

By Dinas Kelautan dan Perikanan

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Barat

Wordpress Social Share Plugin powered by Ultimatelysocial
YouTube
Instagram
Tiktok