humasDKP(21/07/25) – Sebuah inisiatif kolaboratif yang menjanjikan telah dimulai di Mamuju, Sulawesi Barat, di mana Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sulawesi Barat menjalin kemitraan strategis dengan Korem 142/Tatag. Program ini berfokus pada pengembangan pembenihan dan pembesaran ikan nila di kolam inisiasi yang berlokasi di markas Korem 142.
Program ini tidak hanya bertujuan meningkatkan produksi perikanan, tetapi juga mengedukasi anggota TNI dan masyarakat sekitar tentang praktik budidaya ikan nila yang berkelanjutan.
Dari Kolam Inisiasi Menuju Sentra Edukasi
Kegiatan ini diawali dengan semangat gotong royong yang kuat. Tim teknis dari DKP Sulbar bahu-membahu dengan personel TNI membangun kolam budidaya yang menjadi cikal bakal program ini. Setelah kolam siap, sebanyak 1.500 ekor benih dan 100 indukan ikan nila unggul ditebar. Benih dan indukan ini merupakan hasil seleksi ketat dari Balai Benih Ikan Poniang, menjamin kualitas dan potensi pertumbuhan ikan yang optimal.
Namun, program ini tidak berhenti pada aspek produksi semata. DKP Sulbar juga berkomitmen penuh untuk menyelenggarakan edukasi komprehensif bagi anggota TNI dan masyarakat sekitar. Materi edukasi mencakup berbagai aspek krusial dalam budidaya ikan, mulai dari manajemen budidaya yang efektif, teknik pemeliharaan kualitas air yang optimal, hingga pencegahan penyakit ikan yang sering menjadi momok bagi para pembudidaya.
Kolaborasi Lintas Sektor untuk Ketahanan Pangan
Kemitraan antara DKP Sulbar dan Korem 142/Tatag ini menjadi contoh nyata kolaborasi lintas sektor yang patut diacungi jempol. Lebih dari sekadar meningkatkan produksi ikan, program ini diharapkan mampu memberikan dampak signifikan terhadap ketahanan pangan lokal di Sulawesi Barat. Dengan adanya pelatihan dan pendampingan, diharapkan akan lahir lebih banyak pembudidaya ikan nila yang terampil dan mandiri.
Selain itu, inisiatif ini juga menunjukkan bagaimana optimalisasi pemanfaatan aset institusi dapat dilakukan untuk kepentingan masyarakat luas. Kolam yang sebelumnya mungkin tidak dimanfaatkan secara maksimal kini menjadi pusat pengembangan perikanan dan edukasi. Keberhasilan program ini diharapkan dapat direplikasi di wilayah lain, membuka peluang bagi kolaborasi serupa dalam berbagai sektor, tidak hanya perikanan.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Barat, Dr. Suyuti Marzuki, menyampaikan harapannya yang besar terhadap program ini. “Kami berharap, kolaborasi ini tidak hanya meningkatkan produksi ikan nila di Sulbar, tetapi juga mampu menciptakan sumber daya manusia yang unggul di bidang perikanan,” ujarnya.
Lebih lanjut, program ini juga selaras dengan visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Barat, Dr. Suhardi Duka dan Mayjend TNI (PURN) Salim S Mengga, khususnya dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Dengan sinergi antara pemerintah daerah dan institusi militer, diharapkan program pengembangan perikanan ini dapat memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan penguatan sektor perikanan di Sulawesi Barat.