humasDKP(05/08/2025) — Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat sektor perikanan yang berkelanjutan dan inklusif. Dalam kunjungan resmi yang dilakukan hari ini, Kepala DKP Provinsi Sulawesi Barat, Dr. Suyuti M, melangsungkan pertemuan dengan jajaran Bank Indonesia untuk membahas langkah-langkah strategis dalam mendukung pengembangan sektor perikanan daerah, khususnya melalui kajian ilmiah dan program pemberdayaan nelayan.

Pertemuan ini menjadi momen penting dalam membangun sinergi antara institusi pemerintah daerah dan lembaga keuangan negara dalam menjawab berbagai tantangan yang dihadapi oleh pelaku usaha perikanan, dari hulu hingga hilir.

  1. Forum Diseminasi dan Kajian Stakeholder

Salah satu agenda utama yang disepakati adalah rencana pelaksanaan Forum Diseminasi Hasil Kajian Sektor Perikanan yang akan digelar pada akhir Agustus mendatang. Forum ini akan mempertemukan berbagai pemangku kepentingan, termasuk nelayan skala mikro, pelaku usaha lokal, akademisi, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Bapperida Provinsi, serta calon investor.

Kehadiran nelayan dan pelaku usaha lokal menjadi perhatian utama. Menurut Dr. Suyuti M, “Partisipasi aktif para pelaku usaha perikanan Sulbar sangat penting agar kebijakan dan program pembangunan benar-benar menjawab kebutuhan riil di lapangan. Kita ingin menghadirkan solusi dari dan untuk masyarakat nelayan sendiri.”

  1. Kajian Perikanan Didukung Penuh oleh BI

Bank Indonesia menyatakan komitmennya untuk mendanai kajian sektor perikanan melalui kerja sama dengan universitas terkemuka. DKP akan berperan sebagai mitra strategis dalam menentukan fokus kajian dan menghubungkan pihak kampus dengan pelaku usaha di lapangan.

Kajian akan menitikberatkan pada:

  • Efisiensi rantai pasok perikanan;
  • Potensi substitusi ikan nila terhadap ikan laut;
  • Keberlanjutan stok ikan tangkap seperti cakalang, kembung, dan layang.

Langkah ini diharapkan mampu memberikan data dan analisis yang akurat sebagai dasar pengambilan kebijakan dan arah investasi ke depan.

  1. Isu Rantai Dingin dan BBM Nelayan Jadi Sorotan

Selain aspek kajian, pertemuan ini juga membahas masalah mendesak yang sering dikeluhkan nelayan, yaitu minimnya fasilitas rantai dingin, keterbatasan pabrik es, dan kuota BBM bersubsidi yang belum merata. Hal ini berdampak langsung pada produktivitas dan pendapatan nelayan.

DKP menekankan perlunya percepatan pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) dan intervensi kebijakan yang lebih progresif untuk memastikan ketersediaan logistik dan dukungan operasional di tingkat lapangan.

  1. Dukungan untuk Implementasi Program Inklusif

Bank Indonesia juga meminta data dan kontak nelayan potensial yang siap menjadi mitra dalam berbagai program pemberdayaan. Hal ini menjadi peluang besar bagi nelayan dan pelaku usaha kecil menengah di sektor perikanan untuk mendapatkan akses pembinaan, pelatihan, hingga bantuan permodalan.

Pesan Positif dari Kepala DKP Sulbar

Dalam kesempatan tersebut, Dr. Suyuti M menyampaikan harapannya agar kolaborasi ini menjadi tonggak penting dalam transformasi sektor perikanan Sulawesi Barat.

“Kami di DKP Sulbar percaya bahwa masa depan perikanan kita harus dibangun di atas fondasi data yang kuat, kemitraan yang sinergis, dan komitmen terhadap keberlanjutan. Kolaborasi dengan Bank Indonesia ini bukan hanya soal program, tapi tentang menciptakan ekosistem perikanan yang sehat, adil, dan berkelanjutan bagi generasi mendatang,” ungkapnya.

Beliau juga mengajak seluruh stakeholder untuk bersatu membangun sektor kelautan dan perikanan yang lebih tangguh. “Mari kita dorong inovasi, keberpihakan kepada nelayan kecil, dan investasi yang bermakna bagi ekonomi daerah,” pungkasnya.

Arah Baru Sektor Perikanan Sulbar

Kunjungan ini mencerminkan semangat baru dalam membangun ekonomi biru di Sulawesi Barat, yang tak hanya berorientasi pada produksi, tetapi juga pada keberlanjutan dan kesejahteraan sosial. Dengan dukungan lembaga seperti Bank Indonesia, diharapkan kebijakan dan intervensi nyata segera terwujud untuk mengatasi hambatan struktural yang dihadapi nelayan dan pelaku usaha perikanan.

Sulbar melangkah pasti menuju sektor perikanan yang inklusif, berdaya saing, dan berwawasan masa depan.

By Dinas Kelautan dan Perikanan

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Barat

Wordpress Social Share Plugin powered by Ultimatelysocial
YouTube
Instagram
Tiktok