humasDKP(03/12/24) — Pasar ikan di Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene menunjukkan pola harga yang menarik, dengan perbedaan yang cukup mencolok dalam stabilitas dan dinamika harga komoditas utama seperti ikan bandeng, cakalang, dan layang.

Kabupaten Mamuju: Stabil dan Simetris
Di Kabupaten Mamuju, harga ikan bandeng mencatat rata-rata Rp27.368,42 per kilogram dengan variasi harga yang rendah (standar deviasi Rp2.564,95). Distribusi harga yang stabil dan simetris menunjukkan keseimbangan pasokan dan permintaan yang baik.

Untuk ikan cakalang, harga rata-rata tercatat Rp16.521,74 per kilogram dengan variasi harga moderat (standar deviasi Rp3.432,72). Meskipun distribusi data sedikit condong ke kanan, dinamika pasar masih terkendali.

Ikan layang di Mamuju dijual dengan rata-rata Rp24.891,30 per kilogram, disertai variasi harga moderat (standar deviasi Rp3.729,36). Harga ini menunjukkan kestabilan pasar dengan distribusi data yang hampir simetris, mendekati harga dominan sekitar Rp25.000.

Kabupaten Majene: Dinamika Lebih Kompleks
Berbeda dengan Mamuju, Kabupaten Majene mencatat harga ikan bandeng yang lebih tinggi, dengan rata-rata Rp34.200 per kilogram. Variasi harga sangat kecil (standar deviasi Rp1.095,45) dan distribusi data yang simetris mengindikasikan pasar yang sangat terkendali.

Ikan cakalang di Majene memiliki harga rata-rata Rp10.400 per kilogram dengan variasi moderat (standar deviasi Rp2.190,89). Distribusi harga yang cenderung simetris menunjukkan fluktuasi yang relatif terkendali.

Namun, untuk ikan layang, pasar Majene menunjukkan dinamika yang lebih kompleks. Dengan rata-rata harga Rp22.200 per kilogram dan variasi yang cukup besar (standar deviasi Rp8.074,65), distribusi data sedikit condong ke kanan, mencerminkan adanya fluktuasi harga yang signifikan.

Kesimpulan: Mamuju Lebih Stabil
Dari analisis data, Kabupaten Mamuju menunjukkan stabilitas harga yang lebih baik dibandingkan Kabupaten Majene, khususnya untuk ikan bandeng dan cakalang. Sementara itu, Kabupaten Majene menghadapi tantangan fluktuasi harga yang lebih besar pada komoditas ikan layang, yang mencerminkan dinamika pasar yang lebih rumit.

Dengan perbedaan pola harga ini, Mamuju dapat dianggap memiliki pasar yang lebih stabil, sedangkan Majene menunjukkan kompleksitas pasar yang lebih tinggi. Kondisi ini mengisyaratkan perlunya pengelolaan pasar yang lebih adaptif di Kabupaten Majene untuk mengurangi fluktuasi yang berlebihan(wrt/syt).

By Dinas Kelautan dan Perikanan

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Barat

Wordpress Social Share Plugin powered by Ultimatelysocial
YouTube
Instagram
Tiktok