humasDKP(10/12/2024) – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sulawesi Barat menggelar rapat penting dengan agenda pengumpulan data dan informasi kawasan konservasi Kepulauan Balabalakang. Pertemuan ini dilaksanakan di Aula Kantor DKP Sulbar dengan dihadiri oleh Sekretaris Dinas, Kepala Bidang Perikanan Tangkap dan Tata Ruang Kelautan, Kepala Bidang Perikanan Budidaya, beserta sejumlah staf dan tim Tata Tuang Kelautan DKP Sulbar (Selasa, 10/12/2024).
Rapat ini bertujuan untuk membahas teknis pelaksanaan pengumpulan data yang akan menjadi dasar pengelolaan kawasan konservasi Balabalakang secara berkelanjutan. Proses pengumpulan data dijadwalkan berlangsung selama satu minggu, melibatkan berbagai aspek penting, meliputi :
- FGD branding pesisir Sulawesi Barat bersama Nat geographic ;
- Data Dasar Desa dan Kependudukan ;
- Data Produksi Perikanan ;
- Data Kelompok Masyarakat ;
- Data Usaha Pembudidayaan ;
- Data Usaha Penangkapan Ikan ;
- Data Infrastruktur Pariwisata ;
- Data Sarana Penyewaan Wisata Alam Perairan ;
- Data Regulasi Pemanfaatan Kawasan Konservasi ;
- Data Biota Laut yang Dilindungi ;
Sebagai bagian dari pengumpulan data, tim Tata Ruang Kelautan DKP Sulbar juga akan mengunjungi sejumlah pulau di kawasan konservasi. Pulau-pulau tersebut mencakup Pulau Salissingan, Gusung Duian, Pulau Popoongan, Pulau Lamudaan, Pulau Samataha, Pulau Saboyang, dan Pulau Malamber. Kunjungan ini juga mencakup survei lokasi rencana pembangunan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) untuk mendukung pengelolaan kawasan konservasi.

Menurut Sekretaris Dinas DKP Sulbar Oktorio Abraham Saragih, pengumpulan data ini sangat penting untuk memastikan pemanfaatan kawasan konservasi dilakukan secara bijak dan berkelanjutan. “Kami ingin memastikan seluruh kegiatan di kawasan konservasi Balabalakang, baik dari aspek perikanan, budidaya, hingga pariwisata, berjalan selaras dengan prinsip pelestarian lingkungan,” ujarnya.
Kawasan konservasi Kepulauan Balabalakang dikenal memiliki potensi besar dalam sektor perikanan dan pariwisata. Dengan pengelolaan yang baik, kawasan ini diharapkan tidak hanya menjadi penopang ekonomi masyarakat lokal tetapi juga menjaga keanekaragaman hayati laut yang ada di wilayah tersebut.
Rapat ini menjadi langkah awal DKP Sulbar dalam memetakan kebutuhan dan tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan kawasan konservasi ini. Hasil pengumpulan data nantinya akan menjadi acuan untuk merancang kebijakan dan program strategis di masa mendatang(wrt/qdr).