(humasDKP, 16 Juli 2025) — Suasana akrab dan penuh semangat mewarnai kegiatan Silaturahmi dan Sharing Session yang digelar oleh Sekretariat Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sulawesi Barat bersama para mahasiswa peserta Praktek Kerja Lapangan (PKL), Penelitian, dan Magang Mandiri. Kegiatan ini berlangsung di Aula Dinas Kelautan dan Perikanan mulai pukul 09.00 WITA hingga selesai, dengan dipimpin langsung oleh Sekretaris Dinas, Oktorio Abraham Saragih, S.Th.
Acara ini dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi ternama, di antaranya Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Universitas Hasanuddin (UNHAS) Makassar, Universitas Sulawesi Barat (UNSULBAR) Majene, dan Universitas Tomakaka (UNIMAJU) Mamuju. Kehadiran mereka menjadi simbol sinergi antara dunia akademik dan praktisi pemerintahan dalam membangun sektor kelautan dan perikanan yang berkelanjutan di Sulawesi Barat.
Dorongan dari Kepala Dinas: Mahasiswa Sebagai Agen Perubahan
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulbar, yang turut hadir meski tidak memimpin langsung pertemuan, menyampaikan harapan besarnya kepada mahasiswa. Ia menekankan bahwa mahasiswa harus aktif membaca, belajar, serta memberikan masukan kritis demi peningkatan pelayanan kepada masyarakat, khususnya nelayan.
“DKP Sulbar sangat terbuka bagi mahasiswa yang ingin berkonsultasi atau membutuhkan bimbingan secara langsung. Saya pribadi bersedia jika dibutuhkan,” ungkap beliau, menandai dukungan penuh terhadap keterlibatan generasi muda dalam pembangunan sektor kelautan.
Sekretaris Dinas Tekankan Peran Aktif Mahasiswa dalam Evaluasi Layanan
Sementara itu, Oktorio Abraham Saragih dalam arahannya menyoroti pentingnya proses rekomendasi resmi dari DKP Sulbar sebagai bagian dari mekanisme pelaksanaan PKL dan penelitian mahasiswa. Ia juga mengajak mahasiswa untuk memberikan laporan berisi evaluasi dan saran setelah kegiatan berakhir.
“DKP ingin mendapatkan insight langsung dari mahasiswa berdasarkan pengalaman mereka di lapangan. Ini penting agar kami juga bisa terus berbenah dan meningkatkan layanan,” ujarnya.
Pengalaman Lapangan: Refleksi, Tantangan, dan Solusi
Dalam sesi berbagi pengalaman, mahasiswa dari masing-masing kampus menyampaikan cerita mereka selama menjalani PKL, penelitian, maupun magang mandiri. Mereka menyoroti berbagai tantangan seperti keterbatasan data, kendala cuaca, serta adaptasi terhadap kultur kerja pemerintahan. Namun, mereka juga mengapresiasi keterbukaan dan dukungan yang diberikan oleh staf UPTD dan DKP.
Beberapa solusi inovatif yang ditemukan mahasiswa juga dibagikan dalam forum ini, termasuk metode pencatatan data nelayan berbasis digital serta gagasan pemberdayaan komunitas pesisir melalui program ekonomi biru.
Diskusi Kritis: Potensi dan Tantangan DKP Sulbar
Dalam sesi diskusi terbuka, mahasiswa turut membahas kondisi terkini DKP Sulbar, mulai dari kekuatan sektor perikanan budidaya, potensi wilayah pesisir yang belum tergarap optimal, hingga tantangan seperti perubahan iklim dan keterbatasan infrastruktur.
Beberapa masukan konstruktif juga mengemuka, seperti penguatan fungsi data dan informasi perikanan, pemanfaatan teknologi dalam pengawasan wilayah laut, serta pentingnya edukasi dan pelibatan masyarakat pesisir.
Sesi Tanya Jawab dan Kesimpulan
Sesi tanya jawab berlangsung dinamis, menunjukkan antusiasme peserta terhadap isu-isu strategis kelautan. Dari pertanyaan seputar prosedur perizinan budidaya hingga peluang kerja pasca magang, semuanya dijawab lugas oleh Sekretaris Dinas.
Kesimpulan dan keputusan utama dari pertemuan ini meliputi:
- DKP Sulbar membuka ruang konsultasi terbuka bagi mahasiswa.
- Mahasiswa diminta menyusun laporan akhir berisi evaluasi dan rekomendasi untuk DKP.
- Rencana tindak lanjut berupa peningkatan kolaborasi antara DKP dan kampus melalui program magang berbasis proyek.
Tindak lanjut yang disepakati:
- Masing-masing kelompok mahasiswa menyerahkan laporan akhir paling lambat dua minggu setelah kegiatan berakhir.
- DKP akan menyusun mekanisme rutin pertemuan tahunan dengan mahasiswa PKL/magang sebagai bagian dari program “Akademisi Peduli Kelautan”.
Penutup
Kegiatan Silaturahmi dan Sharing Session ini menjadi cermin bahwa kemajuan sektor kelautan dan perikanan membutuhkan kolaborasi lintas generasi dan lembaga. Mahasiswa bukan hanya peserta pembelajaran, tetapi juga mitra strategis dalam menciptakan perubahan.
Dengan semangat kolaboratif ini, Sulawesi Barat melangkah menuju pengelolaan kelautan yang lebih inklusif, inovatif, dan berkelanjutan.