humasDKP(04/11/25) — Tiga gagasan cemerlang lahir dari jajaran pejabat Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sulawesi Barat. Dari ruang seminar yang penuh semangat di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Sulbar, lahirlah tiga proyek perubahan yang digadang-gadang akan mengubah wajah pelayanan publik sektor kelautan dan perikanan menjadi lebih digital, transparan, dan responsif.
Kegiatan Seminar Aktualisasi Pelatihan Kepemimpinan Administrator Tahun 2025 ini menjadi ajang pembuktian bagi para pejabat administrator untuk menunjukkan kapasitas inovatif dan kepemimpinan adaptif di era transformasi digital pemerintahan.
Tiga Wajah Inovasi DKP Sulbar
Dalam kegiatan yang berlangsung pada Selasa, 4 November 2025, tiga pejabat DKP Sulbar tampil sebagai peserta sekaligus inovator dalam mempresentasikan proyek perubahan mereka, yaitu:
Ibu Roswati Panasa, Kepala Bidang Perikanan Budidaya, dengan inovasi “SIPINTOR” (Sistem Informasi Pembenihan Ikan dengan Sistem Inkubator).
Bpk. Muhammad Iqbal Mustamin, Kepala Bidang PDSPKP, dengan gagasan “GARPU IKAN” (Gerakan Pendataan Harga Ikan Andalan).
Bpk. Abdul Gani, Kepala Bidang Perikanan Tangkap dan TRL, dengan program “SIPERKASA” (Sistem Informasi Pelayanan Tambat Labuh di Pelabuhan Perikanan Kasiwa).
Ketiganya tidak berjalan sendiri. Mereka mendapatkan pendampingan langsung dari Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulbar, Dr. Suyuti, M, yang berperan sebagai mentor, memberikan arahan strategis, serta memastikan setiap ide yang dikembangkan memiliki relevansi dengan kebutuhan nyata di lapangan.
Proses Uji yang Inspiratif dan Berkelas
Dalam seminar tersebut, Roswati Panasa dan Muhammad Iqbal Mustamin diuji oleh Bapak Fardi Wajdi, Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Daerah.
Sementara Abdul Gani diuji oleh Ibu Sudarmi Narwis dari Lembaga Administrasi Negara (LAN) Makassar.
Momen penting terjadi saat Dr. Suyuti turut memberikan penguatan statement di hadapan para penguji, menegaskan bahwa setiap proyek perubahan yang dikembangkan merupakan cikal bakal kebijakan strategis DKP Sulbar dalam meningkatkan efisiensi, transparansi, dan mutu pelayanan publik.
“Kami tidak ingin inovasi ini berhenti di meja seminar. Ketiga proyek perubahan ini akan menjadi motor penggerak perubahan nyata dalam tata kelola kelautan dan perikanan Sulbar,” tegas Dr. Suyuti dalam penyampaiannya.
Dampak dan Manfaat Nyata Proyek Perubahan
Ketiga inovasi yang dihadirkan membawa manfaat konkret bagi masyarakat pesisir, pelaku usaha, dan aparatur pemerintah di sektor kelautan dan perikanan:
🐟 SIPINTOR (Roswati Panasa)
Menghadirkan sistem digital untuk proses pembenihan ikan melalui teknologi inkubator. Sistem ini mempercepat proses pembenihan, meningkatkan survival rate benih, dan memperluas akses pembudidaya terhadap benih unggul.
⚓ SIPERKASA (Abdul Gani)
Menyediakan layanan digital tambat labuh kapal di Pelabuhan Perikanan Kasiwa yang transparan, efisien, dan akuntabel. Inovasi ini memudahkan nelayan dalam memperoleh pelayanan, sekaligus memperkuat pengawasan aktivitas pelabuhan.
💰 GARPU IKAN (Muhammad Iqbal Mustamin)
Menjadi solusi atas kesenjangan data harga ikan. Melalui sistem pendataan terintegrasi, GARPU IKAN mendukung kebijakan berbasis data, menjaga stabilitas harga, dan memberikan keadilan ekonomi bagi nelayan dan pelaku pasar.
Menuju Pemerintahan yang Adaptif dan Berdaya Saing
Kegiatan seminar aktualisasi ini bukan sekadar forum akademis, tetapi juga wadah aktualisasi nilai-nilai ASN yang berintegritas, kolaboratif, dan inovatif.
Melalui dukungan penuh dari Kepala Dinas KP Sulbar, ketiga proyek perubahan tersebut diharapkan menjadi model implementasi nyata dalam reformasi birokrasi sektor kelautan dan perikanan, serta memberikan dampak jangka panjang bagi pembangunan ekonomi biru di Sulawesi Barat.
