Ekosistem mangrove yang sehat berfungsi penting sebagai pencegahan abrasi, menahan badai, dan menyaring pencemar kasar. Ekosistem mangrove juga memberikan manfaat penting sebagai tempat hidup serta pemijahan biota laut sehingga mampu menyediakan sumber makanan bagi beberapa spesies yang ada. Di samping itu, ekosistem mangrove juga dapat dijadikan sumber penghidupan melalui kegiatan obyek wisata, sumber bahan kayu dan non kayu, terutama bagi masyarakat yang kehidupannya tergantung pada ekosistem mangrove tersebut.
Selain itu, dari perspektif mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, hutan mangrove memiliki potensi yang sangat tinggi. Hal ini karena hutan mangrove mampu menyerap karbon dengan kecepatan dua sampai empat kali lebih besar dibanding dengan hutan tropis dewasa serta mampu menyimpan air sampai lima kali lebih banyak karbon per area setara dari pada hutan tropis. ” Keberadan mangrove sebagai bagian penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir, bukan semata- mata tugas dan kewajiban Pemerintah, tapi hal ini tentu menjadi tugas dan kewajiban kita semua sebagai warga yang bermukim di wilayah pesisir” tegas Kalma Katta dalam sambutannya pada kegiatan Bimtek Ekosistem Mangrove yang di gelar di Desa Bonde Utara, Kecamatan Pamboang, Kabupaten Majene , Kamis hingga Jum’at (27 – 28 Oktober 2022).
Kegiatan yang dilaksanakan melalui Anggaran APBD DKP Th. 2022 ini, mengundang narasumber sebagai berikut :
- Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Barat materi: “Peran Masyarakat dalam Pengelolaan Ekosistem Mangrove”.
- Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Barat materi: “Kebijakan Program Pelestarian Mangrove dalam Mendukung Pembangunan di Provinsi Sulawesi Barat materi”.
- Dosen Fakultas Kehutanan Universitas Sulawesi Barat materi: “Pengembangan Potensi Wisata pada Kawasan Ekosistem Mangrove”.
- Dosen Fakultas Peternakan dan Perikanan Universitas Sulawesi Barat materi: “Pemanfaatan Ekosistem Mangrove untuk Meminimalisir dampak Bencana di Wilayah Pesisir”.
” Selain mempunyai fungsi biologis, dan fungsi ekonomis mangrove juga mempunyai fungsi fisik, mangrove juga baik sebagai sistim perlindungan dan pengamanan kawasan pesisir dalam jangka panjang”, ungkap Fadli Syamsudin saat memberikan materi kepada peserta Bimtek, “
Salah satu dampak dari tekanan yang terjadi pada ekosistim pesisir dan laut dapat diidentifikasi pada kondisi lingkungan pantai. Sempadan pantai jelas akan menerima tekanan dari sungai yang membawa sediment dan beban pencemaran termasuk sampah serta tekanan penduduk yang bermukim disepanjang garis pantai. Disisi lain yang tidak kalah pentingnya adalah tekanan dari abrasi pantai yang diantaranya merupakan akibat dari rusaknya hutan bakau dan peralihan fungsi kawasan.
Hutan mangrove selain memiliki fungsi fisik dan biologi serta ekonomi juga memiliki fungsi jasa lingkungan yaitu objek wisata bahari. Keberadaan hutan mangrove yang rapat dan hijau merupakan kekayaan Sumberdaya Keanekaragaman Hayati yang perlu kita lestarikan dan kita tingkatkan nilai manfaatnya. Pemerintah dalam upaya mitigasi bencana dan adaptasi perubahan iklim yang terjadi di pesisir dan pulau-pulau kecil akan melaksanakan program pada tahun 2022 berupa rehabilitasi ekosistrem pesisir dengan kegiatan penanaman mangrove khususnya di Kabupaten Majene”, tambah Kadis KP yang saat itu didampingi Plh. Kabid Perikanan Tangkap saat memberikan materi.