humasDKP_Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar Workshop Angka Konsumsi Ikan (AKI) pada tanggal 20-22 Mei 2024. Kegiatan ini bertujuan menghitung AKI tahun 2023 dan diikuti oleh seluruh Dinas Kelautan dan Perikanan yang terdapat di berbagai provinsi, termasuk DKP Provinsi Sulawesi Barat yang diwakili oleh Abdul Rahman Hamzah yang dihadiri secara daring. Penghitungan AKI sangat penting karena berhubungan langsung dengan kebutuhan pasokan ikan, preferensi konsumen, dan status kecukupan protein hewani dari ikan.
Data AKI diperoleh dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik pada bulan Maret dan September 2023. Survei ini mencakup 37 jenis ikan, termasuk 25 jenis ikan dan udang segar, 13 jenis ikan dan udang awetan/asin, serta beberapa jenis ikan olahan. AKI dihitung berdasarkan konsumsi ikan dalam rumah tangga (KIDRT), konsumsi ikan luar rumah tangga (KILRT), dan konsumsi ikan tidak tercatat (KITT).
Hasil perhitungan AKI menunjukkan adanya anomali di sejumlah daerah, salah satunya adalah Provinsi Sulawesi Barat yang mengalami penurunan konsumsi ikan dalam rumah tangga (KIDRT). Menurut Dr. Suyuti Marzuki, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Barat, penurunan ini disebabkan oleh perubahan perilaku masyarakat setelah menerima bantuan dalam bentuk barang atau uang tunai. Dengan tambahan pendapatan, masyarakat cenderung mengalihkan konsumsi protein dari ikan ke sumber protein lain yang dianggap lebih prestisius atau bervariasi.
Langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi anomali penurunan konsumsi ikan diantaranya yaitu

  1. Peningkatan Edukasi dan Promosi dengan menggalakkan program edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya konsumsi ikan bagi kesehatan, khususnya bagi pertumbuhan anak-anak serta Memperkuat kampanye Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) dengan melibatkan tokoh masyarakat dan media lokal.
  2. Penyediaan Sarana Prasarana Pemasaran dengan mendirikan sentra kuliner berbasis ikan untuk mendorong konsumsi ikan melalui makanan siap saji yang variatif dan lezat.
  3. Penerapan Sistem Rantai Dingin dan Logistik dengan mengembangkan dan memperbaiki sistem rantai dingin (cold chain system) untuk menjaga kualitas ikan dari tempat penangkapan hingga sampai ke tangan konsumen serta memperbaiki infrastruktur logistik agar distribusi ikan lebih efisien dan merata ke seluruh daerah.
  4. Peningkatan Akses Pasar dengan Membuka akses pasar yang lebih luas bagi nelayan dan petambak ikan dengan menjalin kerjasama dengan pasar modern, supermarket, dan platform e-commerce. Mengadakan bazar atau pasar ikan keliling di daerah-daerah yang sulit dijangkau.
  5. Stabilisasi Harga dan Penanganan Inflasi dengan Menjaga stabilitas harga ikan agar tetap terjangkau oleh masyarakat melalui kebijakan subsidi atau pengendalian harga pada saat musim panen. Mengantisipasi dan mengatasi inflasi dengan menjaga keseimbangan antara pasokan dan permintaan ikan.
  6. Peningkatan Produksi Perikanan dengan Meningkatkan produksi perikanan tangkap dan perikanan budidaya melalui pemberian bantuan sarana dan prasarana kepada nelayan dan petambak. Mengembangkan teknologi budidaya ikan yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

Preferensi konsumen terhadap jenis ikan di Provinsi Sulawesi Barat bervariasi di setiap kabupaten. Berikut adalah data preferensi konsumen di beberapa kabupaten:

Kabupaten Majene: Didominasi oleh konsumsi Tongkol (7,53 Kg/Kapita/Tahun), Cakalang (7,87 Kg), dan Selar (8,20 Kg).
Kabupaten Polewali Mandar: Cakalang (6,24 Kg) dan Bandeng (5,04 Kg).
Kabupaten Mamasa: Bandeng (8,20 Kg).
Kabupaten Mamuju: Cakalang (11,58 Kg) dan Bandeng (4,82 Kg).
Kabupaten Pasangkayu: Cakalang (7,69 Kg) dan Bandeng (4,44 Kg).
Kabupaten Mamuju Tengah: Cakalang (6,63 Kg) dan Bandeng (6,45 Kg).
Dengan adanya workshop ini, diharapkan pemerintah daerah dan masyarakat dapat bekerja sama untuk meningkatkan angka konsumsi ikan, mengatasi anomali, dan memastikan kecukupan gizi masyarakat melalui konsumsi ikan yang berkelanjutan(wrt/abr)

By Dinas Kelautan dan Perikanan

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Barat

Wordpress Social Share Plugin powered by Ultimatelysocial
YouTube
Instagram
Tiktok