humasDKP(13/03/2025)- “Selama tujuannya untuk kesejahteraan masyarakat, pasti kami dukung” tegas Suyuti M siang ini (Kamis, 13 Maret 2025). Berlangsung di Aula Dinas Kelautan dan Perikanan Prov. Sulawesi Barat, DKP menggelar rapat koordinasi dengan Kepala Desa Bonda dan pengelola tambak udang setempat guna membahas dukungan terhadap pengembangan sektor perikanan dan kelautan di Desa Bonda tahun 2025. Rapat yang berlangsung di Aula DKP Sulbar ini dipimpin oleh Kepala DKP Sulbar serta dihadiri oleh Kepala Bidang Perikanan Budidaya dan Kepala Bidang Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan.

Dukungan DKP untuk Pengelolaan Tambak Udang

Dalam rapat ini, DKP Sulbar membahas beberapa langkah konkret untuk mendukung keberlangsungan budidaya udang di Desa Bonda. Salah satu agenda utama adalah pemutakhiran data Unit Pembenihan Rakyat (UPR) sesuai dengan permintaan desa. Selain itu, DKP akan menyediakan tiga bak pembenihan beserta induk untuk mendukung produksi benur di desa tersebut.

Sebagai langkah awal, sebanyak 30 ekor indukan akan diambil dari Balai Benih Ikan Pantai (BBIP) Poniang. Proses penebaran benur direncanakan berlangsung pada tanggal 18 Maret 2025 di tiga kolam tambak dengan total 1,2 juta benur.

Tantangan dan Solusi dalam Budidaya Udang

Beberapa kendala utama yang dihadapi pengelola tambak udang di Desa Bonda juga menjadi perhatian dalam rapat ini, di antaranya:

  • Krisis Pakan Udang: Tempat pengambilan pakan mengalami kolaps, sementara kebutuhan pakan mencapai 40 ton.
  • Opsi Bantuan Keuangan Khusus (BKK): Sebagai solusi untuk mengatasi kendala pakan, DKP mengusulkan opsi Bantuan Keuangan Khusus (BKK) dengan mekanisme yang diarahkan ke Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD).
  • Skema Biaya Budidaya: Keberlangsungan tambak udang sangat bergantung pada pasokan pakan, dengan total biaya budidaya per siklus mencapai Rp900 juta dan hasil penjualan sekitar Rp1,6 miliar.
  • Rencana Siklus Selanjutnya: Pada tanggal 18 Maret, tiga kolam akan kembali ditebari benur. Jika enam kolam dapat dioperasikan, target produksi mencapai 36–40 ton, lebih tinggi dari panen sebelumnya sebesar 32 ton dari penebaran 1,8 juta benih.

Untuk mendukung pengembangan tambak lebih lanjut, desa akan menyusun proposal dengan target produksi minimal 2–4 ton per siklus.

Peningkatan Infrastruktur Perikanan

Selain fokus pada tambak udang, rapat juga membahas kebutuhan infrastruktur pendukung, seperti:

  • Pembangunan Gudang, Cold Storage, dan Pabrik Es: Desa Bonda membutuhkan fasilitas semi-processing untuk meningkatkan daya saing produk perikanan.
  • Tambatan Perahu: Desa telah memiliki Tempat Pelelangan Ikan (TPI), namun belum memiliki tambatan perahu yang memadai. Kampung nelayan Talamo diusulkan untuk mendapatkan fasilitas tambatan perahu yang lebih baik.
  • Subsidi BBM dan LPG untuk Nelayan: Dengan jumlah nelayan mencapai 350 KK, desa mengalami kesulitan dalam memperoleh bahan bakar. Oleh karena itu, DKP mengusulkan rekomendasi kuota BBM nelayan agar kembali dikelola oleh provinsi serta mengajukan perubahan regulasi terkait distribusi BBM dari provinsi ke kabupaten.

Desa Bonda sebagai Model Budidaya Sulbar

Dalam jangka panjang, Desa Bonda diharapkan menjadi bagian dari observasi dan model budidaya perikanan di Sulawesi Barat. DKP juga menargetkan pembangunan pabrik es dengan skala yang disesuaikan dengan fasilitas yang ada di Palipi, dengan anggaran sekitar Rp10 miliar.

Pembangunan infrastruktur ini akan direkomendasikan melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan persetujuan dari DKP Sulbar dan Gubernur. Selain itu, DKP juga mengusulkan anggaran untuk pembangunan tambatan perahu serta pembahasan bersama gubernur mengenai kebijakan distribusi BBM bagi nelayan.

Kesimpulan dan Langkah Selanjutnya

Rapat ini menghasilkan beberapa kesimpulan penting, yaitu:

  1. Pemutakhiran data UPR dan penyediaan indukan udang sebagai langkah awal peningkatan produksi.
  2. Solusi atas kendala pakan udang melalui mekanisme BKK.
  3. Pengembangan infrastruktur perikanan untuk mendukung keberlanjutan sektor budidaya dan perikanan tangkap.
  4. Usulan regulasi terkait distribusi BBM dan LPG guna membantu nelayan dalam operasional harian mereka.
  5. Peningkatan Desa Bonda sebagai model budidaya unggulan di Sulawesi Barat.

Keputusan lebih lanjut akan menunggu arahan teknis dari Gubernur Sulawesi Barat. Dengan adanya dukungan dari DKP, diharapkan pengembangan sektor perikanan dan kelautan di Desa Bonda dapat berjalan lebih optimal dan berkelanjutan.

By Dinas Kelautan dan Perikanan

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Barat

Wordpress Social Share Plugin powered by Ultimatelysocial
YouTube
Instagram
Tiktok