humasdkp(29/05/25)-Stunting, momok yang menghantui masa depan generasi, masih menjadi pekerjaan rumah serius di banyak daerah di Indonesia, termasuk Sulawesi Barat. Angka prevalensi stunting yang masih perlu perhatian ekstra, mendorong pemerintah daerah untuk terus berinovasi mencari solusi efektif. Salah satu program unggulan yang kini digalakkan adalah Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (GEMARIKAN). Program ini bukan sekadar ajakan biasa, melainkan sebuah inisiatif strategis oleh Gubernur Dr. H. Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Mayjend (PURN) Salim S. Mengga dalam upaya masif memerangi stunting di Provinsi Sulawesi Barat.
Dr. Suyuti M, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Barat, dengan tegas menyampaikan pandangannya mengenai urgensi GEMARIKAN. “Program GEMARIKAN ini adalah salah satu program prioritas Bapak Gubernur dan Bapak Wakil Gubernur dalam memerangi stunting di Provinsi Sulawesi Barat,” ujarnya. Lebih lanjut, Dr. Suyuti menjelaskan bahwa komitmen ini dibuktikan dengan langkah konkret. “Kami dari Dinas Kelautan dan Perikanan akan melaksanakan kegiatan GEMARIKAN ini dengan menggandeng TP PKK Provinsi Sulawesi Barat,” tambahnya. Kolaborasi ini tentu saja menjadi angin segar, mengingat jangkauan dan peran aktif TP PKK yang sangat strategis dalam menyentuh langsung masyarakat di tingkat akar rumput, terutama ibu dan anak.
Pernyataan ini bukan tanpa dasar. Ikan, sebagai salah satu sumber protein hewani, memiliki kandungan gizi yang sangat lengkap, terutama asam lemak omega-3, vitamin D, yodium, dan berbagai mineral penting lainnya. Nutrisi krusial ini esensial untuk pertumbuhan dan perkembangan otak serta fisik anak, khususnya dalam seribu hari pertama kehidupan, periode emas yang sangat menentukan status gizi seorang anak. Dengan memasukkan ikan dalam pola makan sehari-hari, kita tidak hanya mengisi perut, tetapi juga memberikan pondasi gizi yang kuat untuk masa depan mereka.
Secara pribadi, saya melihat langkah ini sebagai strategi yang sangat cerdas. Di tengah kekayaan bahari Sulawesi Barat yang melimpah ruah, sungguh ironis jika anak-anak di daerah ini masih mengalami kekurangan gizi. Mengajak masyarakat untuk lebih banyak mengonsumsi ikan adalah cara paling efektif untuk memanfaatkan potensi lokal sekaligus meningkatkan kualitas gizi masyarakat. Ini bukan hanya sekadar “makan ikan”, tetapi sebuah investasi jangka panjang untuk generasi penerus Sulawesi Barat yang lebih sehat, cerdas, dan produktif. Keterlibatan TP PKK juga akan memastikan pesan ini tersampaikan secara efektif dan menyentuh lebih banyak keluarga.


Namun, tentu saja tantangan tidak akan lepas dari program ini. Edukasi tentang cara mengolah ikan yang benar, penyediaan akses yang mudah terhadap ikan yang berkualitas, serta diversifikasi olahan ikan agar tidak membosankan, adalah beberapa hal yang perlu terus digenjot. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, pelaku usaha perikanan, hingga akademisi, menjadi kunci sukses keberlanjutan GEMARIKAN. Dengan TP PKK sebagai mitra, diharapkan sosialisasi dan implementasi program akan lebih terstruktur dan masif.
Pada akhirnya, GEMARIKAN lebih dari sekadar program. Ini adalah gerakan moral untuk menyadarkan kita semua akan pentingnya gizi, terutama dari sumber daya lokal yang kita miliki. Dengan semangat kebersamaan dan komitmen yang kuat, serta sinergi antara Dinas Kelautan dan Perikanan dengan TP PKK, harapan untuk melihat Sulawesi Barat bebas stunting bukanlah sekadar mimpi, melainkan target yang bisa dicapai.
Bagaimana menurut Anda? Apakah ada bagian yang ingin diubah atau ditambahkan lagi?